English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BM
PASANG IKLAN DI SINI CUMA Rp.150.000/Tahun

Rabu, 12 Oktober 2011

Danau Sentarum objek wisata kalimantan barat


Danau Sentarum berjarak 700 km dari Kota Pontianak yang masuk dalam wilayah dataran Daerah Aliran Sungai Kapuas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan danau dan rawa yang dangkal serta teras-teras rendah yang sangat luas.
Kawasan Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai kawasan Suaka Alam. Danau itu adalah celengan air raksasa. Di musim hujan, Sentarum menabung 25 persen air Sungai Kapuas. Saat kemarau, Sentarum memasok separuh air yang mengaliri Kapuas. Luas seluruh kawasan Danau Sentarum 132.000 ha ditambah dengan 64.000 ha yang diusulkan sebagai daerah penyangga. Sekitar 20 ha merupakan danau musiman yang menjadi penutup daerah seluas 30.500 ha, sisanya merupakan hutan rawa gambut.
Danau Sentarum merupakan daerah retensi/luapan banjir (retarding basin) dari Sungai Kapuas yang merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Danau Sentarum merupakan komplek danau-danau, lebih dari dua puluh buah danau secara alami bertindak sebagai reservoar. Luapan banjirnya yang melanda bentang Sungai Kapuas secara otomatis akan tertampung di sini. Saat itulah limpahan airnya menggenangi hutan rawa air tawar primer yang ada di kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum.
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan di sekitarnya.
Namun, bukan fenomena alam ini saja yang menjadi keunikan Danau Sentarum. Danau yang terbentuk pada zaman es atau periode pleistosen ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain. Tumbuhannya saja ada 510 spesies dan 33 spesies di antaranya endemik TNDS, termasuk 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru.
Hewan mamalia di TNDS ada 141 spesies. Sekitar 29 spesies di antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia.
Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, misalnya, ada jenis ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan linut (sundasalanx cf. microps) berukuran 1-2 sentimeter dengan tubuhnya yang transparan seperti kaca, hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan tapah dari genus Wallago.
Adapun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau arwana (scleropages formosus) dan arwana merah. Namun, populasi jenis ini sekarang menurun drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana (scleropages formosus) serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Berdasarkan hasil laporan penelitian yang telah dilakukan Pusat Lapangan Taman Nasional Danau Sentarum, terdapat beberapa spesies yang masih merupakan catatan karena belum ada nama lainnya. Sebagai habitat ikan air tawar terlengkap di dunia, Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi daerah penyedia sekaligus sebagai pemasok terbesar ikan hias air tawar diantaranya adalah arwana (scleropages fourmosus) dan ulanguli (botia macracranthus) yang berhasil menembus pasaran internasional dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pada saat musim kemarau, dimana tinggi air Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.
Bila Danau Sentarum surut airnya kedalaman danau hanya berkisar dua-tiga meter. Padahal, dalam kondisi normal antara tiga hingga delapan meter. Kalau banjir, dalamnya sampai 13 meter. Tetapi, dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat ekstrem. Di beberapa bagian, ada yang sampai empat meter dalam tiga hari. Lazimnya cuma setengah meter.  Ada yang menduga pembukaan lahan di hulu Kapuas menjadi sebab drastisnya penyusutan air Sentarum. Kawasan bervegetasi baik yang hilang itu memusnahkan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan dan resapan hujan.
 Di samping potensi perikanan, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata andalan bagi Kabupaten Kapuas Hulu dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati serta keindahan panorama alam dengan beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Melayu, Pulau Sepandan ataupun Pulau Bukit Tekenang.

Semakin Parah  
Akibat maraknya penebangan kayu ilegal, kerusakan ekosistem Taman Nasional Danau Sentarum di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, kini semakin parah. Kondisi ini ditambah lagi dengan pembukaan lahan secara besar-besaran untuk 15 perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penangkapan ikan secara berlebihan di danau tersebut.
Akibat pembukaan lahan oleh perkebunan-perkebunan besar ini, terjadi degradasi lingkungan di sekitar TN Danau Sentarum. Daerah yang sudah telanjur dibuka tidak ditanami, bahkan ditinggalkan. Perubahan yang terjadi di TN Danau Sentarum itu juga berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas air danau yang menjadi konservasi lahan basah internasional.
Padahal keberadaan Danau Sentarum memiliki keterkaitan dan tidak bisa dilepaskan dengan ekosistem Sungai Kapuas. Danau itu terbentuk akibat terjadinya meander and oxbow lake atau perluasan dari dataran banjir. Misalnya, danau ini menampung kelebihan air Sungai Kapuas pada musim banjir dan mengisi kembali ke alur Sungai Kapuas pada musim kemarau.
 Itu sebabnya, Danau Sentarum sangat penting, karena merupakan “jantung” yang mengatur aliran air Sungai Kapuas. Tidak heran, kawasan seluas 132.000 hektar ini menjadi daerah lahan basah (wetlands) yang paling unik di dunia.

Ikan Sentarum Kena Mata Merah
Para nelayan pemilik keramba di Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, di pehuluan Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu mengaku resah lantaran ikan yang dipelihara di dalam keramba sejak satu tahun terakhir terserang penyakit aneh, berupa kedua bola mata memerah.
Salah seorang penduduk mengatakan jika salah satu ikan sudah terjangkit penyakit kedua bola mata memerah, hanya dalam beberapa hari akan menjangkiti seluruh ikan di dalam keramba. “Ikan yang bola matanya memerah, selalu berlarian mengitari seputar keramba hingga mati. Dua atau tiga hari kemudian, penyakit serupa menjangkiti seluruh isi keramba, sehingga semuanya mati,” katanya.
Bayangkan biaya investasi satu unit keramba hingga panen empat bulan kemudian bisa Rp 3 juta. Hasil penjualan bisa mencapai Rp 5 juta per keramba. Sekarang mereka frustasi, karena ikan jelawat, ikan tuman, ikan mas, ikan belidak, ikan lais yang dipelihara, tidak bisa lagi dibudidayakan.
 Hingga sekarang para pemilik keramba tidak tahu persis jenis penyakit yang menyerang ikan itu. Hasil pemantauan instansi teknis Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu belum lama ini menduga penyakit bola mata ikan memerah, lantaran penggunaan obat racun batang kayu yang selalu dibuang ke dalam danau oleh para pelaku pembalakan liar (illegal logging) yang terus marak sejak lima tahun terakhir. Sumber:  

Gambar Danau sentarum




Gambar Danau sentarum

Gambar Danau sentarum
 

Gambar Danau sentarum
 
Gambar Danau sentarum

Gambar Danau sentarum



1 komentar:

waduh. lagi-lagi akibat kita hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan lingkungan. mudah-mudahan kerusakannya dicegah agar tidak semakin parah


artikel ilmiah

Posting Komentar

buat pengunjung yang ingin memberi komentar namun tidak memiliki akun silahkan gunakan ANONIM, Trima kasih

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More